Minggu, 31 Agustus 2014

pasar modal

berikut mengenai makalah pasar modal ..langsung ke sub bab materi nya ya walaupun singkat tapi selamat menyimak :))
Pengertian Dan Fungsi Bursa Efek
Pengertian Dan Fungsi Bursa Efek
Sekuritas bisa diperjualbelikan, dan merupakan instrumen keuangan yang berjangka panjang, maka penerbitannya dilakukan di pasar yang disebut sebagai pasar modal. Sedangkan kegiatan perdagangannya dilakukan di bursa. Di Indonsia terdapat dua bursa yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Kalau bursa lebih merupakan suatu tempat dalam artian fisik untuk melakukan kegiatan perdagangan, maka di berbagai negara juga dikembangkan suatu sistem perdagangan tanpa harus menyediakan tempat fisik tersebut.( Suad Husnan 2001 : 29). Karena perdagangan sekuritas-sekuritas tersebut tidak dilakukan di bursa, maka kegiatan perdagangannya akan dilakukan over the counter market (OTC market )
Pengertian Bursa Efek menurut Marzuki Usman adalah sebagai berikut :
Bursa Efek adalah wadah tempat bertemunya para broker dan dealer untuk melakukan jual beli efek (saham dan obligasi). Karena itu umumnya diluar negeri Bursa Efek itu diselenggarakan oleh swasta, bahkan pemiliknya adalah para broker dan dealer itu sendiri ( Marzuki Usman, 1994 : 10 ).
Sedangkan menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 adalah,
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihakpihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Fungsi dan Tugas Bursa Efek
Fungsi Bursa Efek ( E. Tandelilin, 1991: 81 ) adalah sebagai berikut :
Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat
Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar
Membantu pembelanjaan dunia usaha
Kemudian menurut Tjiptono Darmadji ( 2001 : 95 ) tugas Bursa Efek adalah sebagai berikut :
Tugas Bursa Efek sebagai fasilitator
Menyediakan sarana perdagangan efek
Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang dijual
Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan perusahan yang go public
Menciptakan instrumen dan jasa baru
Tugas Bursa Efek sebagai SRO ( Self Regulatory Organization )
Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
Mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan
Ketentuan Bursa Efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal
JENIS-JENIS PRODUK DALAM PASAR MODAL
A. Saham (stock)
saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan atau bukti penyertaan modal disuatu perusahaan.
B. Obligasi (bonds)
Obligasi meupakan bukti pengakuan utang suatu perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Swasta. Hal ini berbeda dengan saham yang merupakan bukti kepemilikan.
C. Opsi (optium)
Opsi merupakan surat berharga turunan dari berbagai suat berharga yang sebenarnya seperti saham dan obligasi. Opsi bernlai selama derivatif dari aset finansial tersebut. Opsi tidak begitu dikenal di Indonesia. Oleh sebab itu, di BEJ opsi belum atau tidak diperjual belikan. Namun di Amerika Serikat dan Eropa opsi banyak diminati karena jumlah yang diperjualbelikan, harga dan jangka waktunya ditentukan oleh pemegangnya.
D. Rait (right)
Rait merupakan surat berharga turunan dari efek sebenarnya, yang menyerahkan hak kepada pemilik saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan perusahaan efek dengan jumlah dan harga tertentu. hak tersebut dimaksudkan agar mempertahankan perbandingan kepemilikan saham, bagi pemilik saham lama.
sehubungan dengan right atau sertifikat bukti rait. raightissue artinya hak pemegang saham lama untuk memesan efek terlebih dahulu dalam kegiatan pemasaran umum terbatas.
hak memesan efek terlebih dahulu tidk dengan sendirinya dapat dilakukan. Sebelumnya harus ada persetujuan dari badan pengawas pasar modal dan pemilik saham mayorits.
lembaga yang terkait dengan pasar modal
Lembaga yang terkait dengan pasar modal dibedakan menjadi empat kelompok.
a. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)
Fungsi utama Bapepam adalah sebagai pembuat regulasi, pengorganisasi semua bursa-bursa pasar modal yang ada di Indonesia dan pengawas jalannya pasar modal. Bapepam diharapkan dapat mewujudkan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, transparan, dan melindungi kepentingan investor di pasar modal.
b. Instansi Pemerintah Terkait
Instansi ini meliputi Badan Koordinasi Penawaran Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
c. Lembaga Swasta Terkait
Lembaga swasta yang turun aktif daalm pasar modal dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok profesi penunjang dan kelompok lembaga penunjang. Profesi penunjang yang diperlukan jasanya dalam pasar modal adalah :
1) Akuntan Publik
Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tersebut. Kedua adalah melakukan pemeriksaan terbatas atas modal sendiri dan iktisar keuangan pokok perusahaan yang akan dimuat dalam prospektus.
2) Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk : 1) membuat berita acara RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS; 2) Meneliti keabsahan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS; dan 3) meneliti perubahan anggaran dasar.
3) Konsultasi Hukum
Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai keahlian dan integritasnya.
4) Penilai (Appraisial)
Penilai memberikan jasanya dalam menentukan nilai wajar suatu aktiva atau menlai kembali aktiva-aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
5) Konsultan efek (Investment Advisor)
Konsultan efek akan memberikan pendapat kepada nasabahnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pendapatan harga suatu efek dan jual beli efek.
d. Pelaku Pasar Modal
1) Emiten
Emiten adalah perusahaaan yang memperoleh dana melalui pasar modal dengan menerbitkan saham dan sekuritas lainnya serta menjualnya secara umum kepada masyarakat.
2) Investor
Investor adalah masyarakat yang mengeluarakan dana untuk membeli saham dan sekuritas lainnya yang diterbitkan dan dijualkan oleh perusahaan (emiten)
3) Lembaga Penunjang
a) Penjamin emisi
b) Penanggung
c) Wali amanat
d) Perantara efek (pialang/broker), pedagang efek (dealer), dan perusahaan efek ( securities company)
e) Perusahaan Pengelola Dana ( Investment Company)
f) Biro administrasi Efek
PPE, atau Wakil Perantara Pedagang Efek, merupakan orang perseorangan yang memiliki profesi sebagai perantara perdagangan efek, atau yang lebih keren kita sebut sebagai 'broker' saham, merekalah WPPE.
Pekerjaan mereka, para WPPE ini sangatlah menarik, mereka merupakan perantara antara investor dan perusahaan sekuritas, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut. Seorang investor adalah seseorang yang memiliki kelebihan dana, dan dia berniat untuk menginvestasikan dananya ke dalam sektor investasi dengan mengharapkan keuntungan tentunya.
Nah, si investor ini, dia berminat untuk berinvestasi di bidang saham atau obligasi atau sekuritas lainnya. Namun sayangnya dia tidak begitu mengetahui seluk beluk mendalam mengenai cara berinvestasi di pasar modal dengan aman dan terpercaya. Disinilah dia memerlukan jasa seorang WPPE.
Pekerjaan WPPE
WPPE, atau broker, akan membantu investor dalam menilai saham mana yang cocok dengan keadaan keuangan si investor dan pilihan keuntungan serta tingkat keberanian investor untuk mengambil resiko. Para WPPE ini akan memberikan nasehat dan saran-saran mereka, serta biasanya juga akan melaksanakan keinginan investor untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu melalui perusahaan sekuritas yang mempekerjakan WPPE.
Sehingga disini semua pihak akan senang dan terbantu, si investor senang karena dia memiliki 'asisten' cerdas dan terpercaya untuk menangani uang investasinya, si WPPE juga senang karena dia mendapatkan fee dari si investor. Dan sekuritas juga senang karena mereka mendapatkan order dari WPPE.
Jumlah broker di Indonesia saat ini sangat sedikit sekali, menurut data BAPEPAM-LK jumlahnya tidak mencapai 10.000 orang, padahal mereka sangat dibutuhkan di negara kita yang pasar modalnya saat ini tengah berkembang dan melaju pesat. Tidak heran kalau para WPPE ini sangat dicari oleh perusahaan-perusahaan sekuritas yang di Indonesia saat ini sudah mencapai 115 perusahaan sekuritas, belum lagi perusahaan-perusahaan yang Go Public dan sangat membutuhkan jasa mereka. Bisa dibayangkan bukan betapa cerahnya profesi sebagai WPPE.

Selasa, 26 Agustus 2014

kimia industri-operasiteknik kimia

berikut jurnal yang saya buat bagi pembaca yang ingin mengetahui mengenai operasi teknik kimia :))
 walaupun seadanya semoga bisa membantu yah..

OPERASI TEKHNIK KIMIA

 BAB 1

PROSES GRINDING DAN SIZING
A.PROSES GRINDING DAN SIZING
Proses grinding yaitu proses penghancuran atau pengecilan,serta penghasilan ukuran partikel zat padat agar di dapat zat padat dengan ukuran yang lebih halus dengan menggunakan mesin pengghancur.
Proses sizing yaitu proses penyamarataan semua ukuran dalam ayakan sesuai dengan ukuan yang dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen.

B.PERALATAN PEMECAH DAN PENGHALUS
Peralatan penghancur zat padat di bagi atas mesin pemecah (crusher),mesin giing (grinder),mesin potong (cutting machine)dan mesin giling eksra halus (ekstrafine grinder). Mesin pemecah bertugas melakukan tugas berat memecah bongkah bongkah besar menjadi kepingan kecil. Mesin giling bertugas memerkecil lagi umpan hasil pecahan menjadi serbuk. Mesin potongmenghasilkan partikel ang ukuran dan bentuknya tertentu.

C.FAKTOR YANG MEMPENGRUHI PROSES GRINDING
1. Mempunyai kaasitas besar.
2. Memerlukan masukan daya yang kecil persatuan hasil.
3. Menghasikan hasil dengan satu ukuran tertentu atau dengan disribusi ukuran tertentu dengan hasil yang di kehendaki.
4. Hasilnya dapat dikeluarkan secepat mungin,setelah partikel mendapat ukuran yang di kehendaki.
5. Bahan –bahan yang tidak bisa pecah tidak masuk mesin.
6. Dalam pemecah dan penghalusan bahan-bahan mempunyai titik baku rendah dan memiliki kepekaan terhadap kalor.

D.FAKTOR YANG MEMPENGRUHI PROSES SIZING
1. Interfernsi oleh hamaran terhadapan gesekan masing-masing partikel
2. Kohesi antara satu partikael dengan satu sama lain.
3. Adhesi terhadap permukaan ayakan.
4. Kemencengan arah tumbukan partikel pada permukaan ayakan
E.JENIS JENIS MESIN GRINDING DAN SIZING
1.MESIN PEMIPIH
Mesin pengolahan camilan atau penganan yang berfungsi untuk memipihkan jagung, emping dll. Pemipihan bahan dilakukan oleh roll stainles steel 8 inchi atau 6 inchi.

Fungsi Untuk memipihkan jagung Spesifikasi Dimensi : 130 cm x 70 cm x 120 cm Bahan: Frame Besi Kanal U 5, Body Stainless Steel Tenaga Motor Bensin 5.5 PK Kapasitas Kontinyu Harga Call (Telpon)

2.MESIN PEMARUT


Mesin pemarut yang berukuran kecil ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana. Seperti pada mesin umumnya, pemarut ini tersusun atas: motor elektrik, poros, pulley dan sabuk (belt), kerangka, dan rol parut.
Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan dapat bertahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada gedung.
Sabuk (Belt)
Pemindah daya yang paling sederhana adalah belt (sabuk). Belt digunakan untuk mentransmisikan putaran dari motor ke elemen mesin putar. Pada saat beban berlebih atau overload sangat memungkinkan adanya slip. Dengan adanya slip ini maka motor penggerak yang digunakan terjamin keamanannya.
Selain itu jarak antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi dengan roda gigi, oleh karena itu sistem transmisi yang digunakan adalah belt.
Menurut Shigley (1986:332) umumnya bentuk penampang dan bahan dasar sabuk terbuat dari kain. Perencanaan mesin dengan menggunakan sabuk V mempunyai alasan bawa sabuk ini mampu menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah
Pulley
Pulley digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke poros yang lain melalui sabuk. Pulley dipakai untuk mendapatkan putaran sesuai dengan yang diinginkan. Pulley dapat dibuat dari besi cor, baja atau baja tekan. Pulley dari bahan cor mempunyai gesekan lebih baik dibandingkan dengan bahan lain
Poros
Poros (shaft) merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin yang biasanya terpasang elemen mesin seperti roda gigi, pulley, roda gila (flywheel), dan elemen pemindah daya lainnya (Joseph E. & Shigley, 1994:262). Poros sebagian besar mempunyai peran sebagai penerus daya. Karena hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama putaran melalui poros.
Sebuah perencanaan mesin pemarut serbaguna dengan konstruksi yang sangat sederhana menggunakan motor penggerak yang biasa digunakan pada mesin jahit dengan daya 120 watt dan putaran motor 8000 rpm. Mesin ini didesain untuk membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehingga dirancang dengan dimensi yang relatif kecil, yaitu ukuran panjang, lebar, dan tinggi secara berturut-turut adalah 230 x 200 x 200 mm.

3.MESIN PERAJANG

Merajang dan menepung (satu unit untuk mengoperasikan dua jenis alat).
Sebuah motor listrik bagian atas di nyalakan.sehingga menghasilkan daya untuk memutar reducer, yang berfungsi untuk mereduksi rpm 1:10kemudian daya di teruskan untuk memutar pulley karna di hubungkan dengan V-belt ke pulley tersebut juga akan berputar.kemudian daya di teruskan oleh poros ke pemegang pisau untuk memutar kedua pisau sehingga pisau memilki gaya untuk memotong sesustu yang kluar dari mulut kluaran.
Sebuah motor listrik AC bagian bawah di nyalakan. Sehingga menghasilkan daya untuk memutar pulley.daya di teruskan oleh V-belt untuk memutar pulley 2.lalu pulley 2 dihubumgkan dengan reducer untuk mereduksi rpm 1:60 daya yang keluar dari reducer di pakai memutar pulley 3,dan daya di teruskan oleh V-belt untuk memutar pulley 4sehingga spurpinion akan ikut berputar karena dalam posisi satu poros spur pinion inilah yang akan menggerakan belt convenyor bawah untuk bergerak maju.spur pinion juga akan menggerakan spur gear yang digunakan untuk memutar belt convenyor atas untuk bergerak maju.
Setelah mesin perajang di jalankan ,kemudian tumpukan tembakau di letakan di atas convenyor bawah.hal itu menyebabkan tembakau bergerak mengikut gerakan convenyor bawah ditambahkan dari convenyor atas kea rah mulut keluaran.setelah tembakau keluar melewati mulut keluaran.langsung terpotong oleh dua pisau yang berputar secara continue dan jatuh ke bawah sehingga akhirnya di dapatkan hasil potongan tembakau sesuai yang di inginkan.

4.MESIN PENEPUNG
Mekanisme mesin penepung ini mempuyai ruang penggilingan yang terdiri dari sebuah poros penggilingan degan permukaan kasar yang terbuat dari batu gerinda pada ruang ini terdapat sirip yang terbuat dari plat besi yag berfungsi untuk menahan material yang kasar agar tidak jatuh ke bawah apabila dimensinya masih kasar.
Pada ujung bodi dipasang sebuah pulley sebagai v-belt yang merupakan trasmisi gerak dari putaran input motor ke ruang penggiligan,sedangkan pada tagkai belakang poros diberi penutup sebagai rumah dari bearing.
Material dari hasil penggilingan akan keluar melalui saluran yang terdapat pada bagian awah penggilingan dan kemudian di lakukan proses pengayakan dengan yaring system getar. Pada penyaringan ini terdapat kawat dengn ukuran mess 40 (dalam lin 2 tedapat 40 lubang) saringan di taruh dengan sudut kemiringan 200 yang di topang dengan sebuah pegas pada bagian bawah dan engsel pada bagian atas. Agar saringan bergetar paa bagian bawah saringan di hubungan dengan poros eksentrik yang di puar dengan motor yang di hubungkan dengan frekuensi sesuai dengan putaran poros.


BAB 2
PENUKAR PANAS
A. PENGERTIAN PENUKAR PANAS

Alat penukar (heat exchanger) kalor adalah alat yang digunakan untuk mentransfer panas dari suatu media ke media yang lain yang mempunyai perbedaan temperatur. Alat ini dapat dijumpai di industri seperti Boiler, kondenser, cooling tower, dll, rumah tangga seperti Air Conditioner (AC), Lemeari Es dan pada transportasi yang digunakan untuk mendinginkan mesin yang disebut dengan Radiator. Pada Kuliah ini akan dipelajari bagaimana cara menganalisis Performances of Heat Exchanger, Design Process, Maintenance dan Control.


Tabung dan Selongsong (shell and tube).
Jenis umum dari penukar panas,biasanya di gunakan dalam kondisi tekanan relatif tinggi,yang erjadi dari sebuah selongsongan yang di dalamnya di susun suatu analus dangan rangkaian tertentu. Fluida mengalir di selongsongan maupun di analus sehingga terjadi perpindahan panas antar fluida dengan dinding analus sebagai perantara. Beberapa jenis rangkaian analus misalnya: triangular,segi empat dll.
Dua Proses Perpindahan Panas
a. Alat penukar kalor kontak langsung. Pada alat ini fluida panas akan bercampur langsung dengan fluida dingin dalam suatu bejana atau ruangan. Misalnya ejektor,daerator,dll.
Alat penukar kalor kontak tak langsung. Pada alat ini fluida panas tidak berhubungan langsung dengan fluida dingin. Jadi proses perpindahan panasnya melalui perantara seperti pipa,plat atau peralatan jeni lainya. Misalnya kondnsor,ekonomiser air preheater,dll.
Tiga cara perpindahan panas yaitu:
1. Konduksi, yaitu perpindahan kalor tanpa di sertai perpindahan partikel zat.
2. Konveksi,yaitu proses transport energy dengan kerja gabungan dari konduksi panas,penyimpanan energy dan gerakan mencampur pluida. Konveksi ada 2 yaitu konveksi paksa dan bebas. Di katakan konveksi paksa apabila gerakan flid disebabkan karena adanya energy dari luar seperti pokpa atau kipas. Dan di katakan konveksi bebas apabila gerakan mencampur di gunakan oleh perbedaankerapatan massa jenis yang di sebabkan oleh gradien suhu.
3. Radiasi,yaitu perpindahan kalor tanpa menggunakan tanpa medium.
1.KONDUKSI
Yang dimaksud dengan hantaran ialah pengangkutan kalor melalui satu jenis zat. Sehingga perpindahan kalor secara hantaran/konduksi merupakan satu proses pendalaman karena proses perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi kalor, adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah.


Gambar 1.2. Perpindahan panas konduksi dan difusi energi akibat aktivitas molekul
rumus konduksi : H = K.A T /L
Keterangan : H = Q/T

A = luas penampang
T = selisih temperature
L = panjag batang atau plat
K= koefisien konduksi
Contoh soal:
Dua keping logam di patri menjadi satu. Diketahui A=80 cm2,L1=L2=3mm,T1=1000C,dan T2=00C. Keping kiri mempunyai k1=48,1 j/msK dan keping kanan k2=68,2 j/msK. Tentukan banyak kalor yang berpindah melalui dua keping itu setiap detik!
Jawab:
Dik:A= 80 cm2= 0,008 m3
L1=L2=3 mm=3x10-4m
t= 1000c
k1=48,1 j/msK
k2=68,2 j/msK
dit :H= K1.A T/L1
=(48,1).(0,008) 100/3.10-4
=128,1384
H=K2.A. T/L2
=(62,8).(0.008) 100/3.10-4
=0,5456

2. ALIRAN (KONVEKSI)
Yang dimaksud dengan aliran ialah pengangkutan ka1or oleh gerak dari zat yang dipanaskan.
Proses perpindahan ka1or secara aliran/konveksi merupakan satu fenomena permukaan.

Gambar 1.3. Perpindahan panas konveksi. (a) konveksi paksa, (b) konveksi alamiah,
(c) pendidihan, (d) kondensasi.
Rumus :H = h.A.T
Keterangan : A = luas permukaan
T = perbedaan suhu (k)
h = koefisien konveksi ( W m-2 K-1)
Contoh soal
seseorang tanpa pakaian memiliki suhu 330c di kamar yang suhunya 290c. Bila luas permukaan badan orang itu 1,5 m2,berapa jumlah kalor yang di lepaskan badan orang tiap detik?
Jawab:
T=33-29=40C
A=1,5 m2
h=7,1 j/msK
H=h.A.T
=(7,1)(1,5)(4)=42,6J/S

3.RADIASI
Pancaran (Radiasi)
Yang dimaksud dengan pancaran (radiasi) ia1ah perpindahan ka1or mela1ui gelombang dari suatu zat ke zat yang lain. Semua benda memancarkan ka1or. Keadaan ini baru terbukti setelah suhu meningkat. Pada hakekatnya proses perpindahan ka1or radiasi terjadi dengan perantaraan foton dan juga gelombang elektromagnet.

Gambar 1.1. Perpindahan panas radiasi
(a) pada permukaan, (b) antara permukaan dan lingkungan
Selanjutnya juga penting untuk diketahui bahwa :
1. Kalor radiasi merambat lurus.
2. Untuk perambatan itu tidak diperlukan medium (misalnya zat cair ataugas)
Rumus radiasi : W = e t T4
Keterangan : e = emisitas benda (0 T = suhu permukaan benda ( dalam Kelvin )
t = konstanta Stefan- Boltzman
w = energy yang di pancarkan tiap satuan luas dalam satuan waktu ( J/s )
contoh soal
sebuah bola mempunyai suhu 6000c. Berapa energi yang di pancarkan enda per satuan luas tiap detiknya jika bola hitam sempurna?
Jawab:
T=600+273=873 K
W=e.t.T4
=(1)(5,67X10-8)(873)4
=329.104watt/m2


B. PEMERIKSAAN PENUKAR PANAS
Kalor dapat berpindah dari dari suatu tempat atau benda yang tempratur atau suhunya tinggi ke suhu yang rendah.
Pemeriksaan di lakukan sebagai beriut:
a. Melakukan pemeriksaan pada sekat fluida yang terbuat dari tembaga,untuk pmeriksaan kebocoran.
b. Melakukan pengecekan pada saluran fluidapanas dan dingin,jika ada kotoran bersihkan lebih dulu agar aliran fluida lancar.
c. Meriksa kedua jalur plat agar terjadi pertukaran panas kedua fluida agar fluida panas secara optimum yang akan mengalami penurunan temperatur dan yang fluida dingain mengalami kenaikan temperatur.
d. Pemeriksaan pendahuluan sangat penting karna perbedaan temperatur fluida pada saat masuk dan keluar alat untuk pengambilan data menghitung q(laju alir panas) yang terjada pada alat penukar ion.
C. PERAWATAN PERALATAN PENUKAR PANAS
Peralatan penukar panas terdiri dari:
1. Heat exchanger 1 unit
2. Thermomometer 1 buah
3. Stop wach 1 buah
4. Selang air
Langkah-langkah perawatan sabagai berikut:
a. Buka penuh katup-katup.
b. Tutup penuhkatup-katup.
c. Alirkan fluida dingin dengan menggunakan katup dan atur debitnya.
d. Alirkan fluida panas dengan menggunakan katup dan atur debitnya.
e. Perawatan pda aliran searah,apabila bukaan katup semakin dipersempit maka kecepatan aliran fluida panas dan fluida dingin akan semakin lambat,sehingga kinerja perlatan akan optimum.


BAB 3
PENUKAR ION
A. RANGKUMAN PENUKAR ION
Proses penukaran ion (ion exchange) ialah suatu proses dimana yang tidak diinginkan,ditukar dengan ion lain,ada beberapa macam jenis penukaran ion yaitu zat organik,zat anorganik,maupun alam.
Menurut fungsinya,penukaran ion dibagi menjadi 2 yaitu:penukaran kation dan penukaran anion.Zeolit merupakan penukaran ion yang pertama kali digunakan,dan yang merupakan zat organik alam yaitu hidrat arang dan alkali aluminasilkat.Dalam hal ini ion yang dapat bertukar ialah Na+ dan K+
Kondisi Peralatan Penukar Ion
Proses penghilangan ion-ion yang terlarut dalam air dapat melibatkan penukar kation (cation exchange) yang berupa resin Na+ (R-Na).Proses penukar ion natrium merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk melunakkan air.
Dalam proses pelunakan ini,ion-ion kalsium dan magnesium disingkirkan dari air berkesadahan tinggi dengan jalan pertukaran kation dengan natrium.Bila resin penukaran itu sudah selesai mentingkirkan 346 sebagian besar ion kalsium dan magnesium sampai batas kapasitasnya,resin itu kemudian diregenerasi kembali kedalam bentuk natriumnya dengan menggunakan larutan garam pH antara 6 sampai 8.Kapasitas pertukaran resin polistirena besarnya 650kg/m3 bila diregenerasi kan dengan 250g garam per kilogram kesadahan yang dibuang.
Untuk penukaran kation siklus natrium atau hidrogen biasanya digujnakan resin sintetik jenis sulfonat stirena divinilbenzena.Resin ini sangat stabil pada suhu tinggi (sampai 150 C)dan dalm pH antara 0 sampai 14.Disamping itu,bahan ini sangat tahan terhadap oksidasi.Kapasitas total penukaran kation bisa mencapai 925kg CaCO3 permeter kubik penukaran ion dengan siklus hidrogen dan sampai 810kgCaCO3 permeter kubik dengan siklus natrium .Namun dalm praktiknya kapasitas operasi tidak setinggi itu.
Dalam reaksi pelunaka air dibawah ini,lambang R menunjukan radikal penukar kation.Resin tersebut menghilangkan ion Ca dan Mg penyebab kesadahan.Reaksinya sebagai berikut:
CaCO3 + 2R-Na->R2-Ca+Na2C03
MgCO3+2R-Na->R2-Mg+Na2C03
Bila tanur penukar kation sudah habis kemampuannya untuk menghasilkan air lunak,unit pelunak itu dihentikan,lalu dicucu balik (back wash) un tuk membersihkannya dan mengklasifikasikan partikel resin didalam tanur itu kembali,kemudian diregenerasi dengan larutan garam biasa (natrium klorida) yang menyingkirkan kalsium dan magnesium dalam bentuk klorida yang dapat larut dan sekaligus mengembalikan penukaran kation itu kedalam brntuk natriumnya.
Tanur itu dicuci lagi untuk membersihkannya dari hasil samping yang dapat larut dan dari kelebihan garam ,kemudian dikembalikan keoperasi untuk selanjutnya melunkan air.Reaksi regenerasi menggunakan air garam (NaCl) dapat dilukiskan sebagai berikut:
R2-Ca+NaCl->2R-Na+CaCl2
R2-Mg=2NaCl->R-Na+MgCl2
Sedangkan kandungan anion tidak dihilangkan lewat penukar anion (anion exchanger).Jika kandungan anion sudah tinggi,biasnya dilakukan blowdown yaitu membuang sebagian besar air dan diganti dengan air kondensat.Selain pengotor-pengotor diatas,terdapat pula berbagai macm gas yang terlarut dalm air (C02,CF4,02,H2S).Gas tersebut dihilangkan dengan deaeratot sebelum memasuki ketel.Deaerator bekerja dengan cara memanaskan air ketel sehingga gas-gas tersebut dapat keluar.

B. 5 TAHAP PROSES PETUKARAN ION
1. Proses dari aliran umpan untuk dip roses pada siklus proses.
2. Proses pertukaran ion (terjadi perubahan pada umpan)
3. Aliran di kembalikan untuk di pross kembali
4. Regenarasi resin
5. Proses regenerasi resin anion dan kation



C. MENGOPRASIKAN ALAT PENUKAR ION
Pada proses kolom ganda,air mentah mula mula masuk ke dalam kolom penukar kation.Disinisemua kation yang terkandung dalam air (terutama ion kalsium,magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalam kolom berikutnya yang berisi penukar anion, (terutama ion klorida ,sulfat dan bikarbonat)ditukar dengan ion hidroksil dari penukar anion akan memebentuk ikatan dan menghasilkan air.
Setelah air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi.Pelakasanaan regenerasi pada proses kilom ganda sangat sederhana. Kedalam kolom penukar kation dialirkan asam klorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan larutan natrium hidroksida encer. Regeneram yang berlebihanm selanjutnya dibilas dengan air.
Pada proses unggun campuran kolom kolom tunggal,resin penukar kation dan penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunngal.Dengan proses unggun campuran dapat dicapai tinkat kemur nian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan proses kolom ganda.Sebaliknya,pada proses unggun campuran refgenerasi resin penukar lebih kompleks.
Langkah-langkah kerja pada regenerasi unggun campuran.Pemisahan resin penukar kation dan penukar anion dengan cara klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari bawah keatas).Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (kebanyakan berwarna lebih terang) akan berada resin 349 penukar kation yang lebih berat (kebanyakan berwarna lebih gelap).


D. RESIN PENUKAR ION
Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang tinggi yang mengandung ikatan-ikatan hubung silang(cross-linking) serta gugusan yang mengandung ion-ion yang dapat dipertukarkan .[2] Berdasarkan gugus fungsionalnya, resin penukar ion terbagi menjadi dua yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Resin penukar kation, mengandung kation yang dapat dipertukarkan. sedang resin penukar anion,mengandung anion yang dapat yang dapat dipertukarkan.Secara umum rumus struktur resin penukar ion yang dapat merupakan resin penukar kation .

Gambar 1. Resin Penukar Kation

Gambar 2. Resin Penukar Anion


E. SIFAT-SIFAT PENTING RESIN PENUKAR ION
adalah adalah sebagai berikut[3,4,5]:
1. Kapasitas Penukaran ion
Sifat ini menggambarkan ukuran kuantitatif jumlah ion-ion yang dapat dipertukarkan dan dinyatakan dalam mek (milliekivalen) pergram resin kering dalam bentuk hydrogen atau kloridanya atau dinyatakan dalam milliekivalen tiap milliliter resin (meq/ml)
2. Selektivitas
Sifat ini merupakan suatu sifat resin penukar ion yang menunjukan aktifitas pilihan atas ion tertentu .Hal ini disebabkan karena penukar ion merupakan suatu proses stoikhiometrik dan dapat balik (reversible) dan memenuhi hukum kerja massa. Faktor yang yang menentukan selektivitas terutama adalah gugus ionogenik dan derajat ikat silang. Secara umum selektivitas penukaran ion dipengaruhi oleh muatan ion dan jari-jari ion. Selektivitas resin penukar ion akan menentukan dapat atau tidaknya suatu ion dipisahkan dalam suatu larutan apabila dalam larutan tersebat terdapat ion-ion bertanda muatan sama, demikian juga dapat atau tidaknya ion yang telah terikat tersebut dilepaskan.
3. Derajat ikat silang (crosslinking)
Sifat ini menunjukan konsentrasi jembatan yang ada di dalam polimer. Derajat ikat silang tidak hanya mempengaruhi kelarutan tetapi juga kapasitas pertukaran, perilaku mekaran, perubahan volume, seletivitas,ketahanan kimia dan oksidasi.
4. Porositas
Nilai porositas menunjukan ukuran pori-pori saluran-saluran kapiler. Ukuran saluransaluran ini biasanya tidak seragam. Porositas berbanding lansung derajat ikat silang,walaupunn ukuran saluran-saluran kapilernya tidak seragam. Jalinan resin penukar mengandung rongga-rongga, tempat air terserap masuk. Porositas mempengaruhi kapasitas dan keselektifan. Bila tanpa pori,hanya gugus ionogenik di permukaan saja yang aktif.
5. Kestabilan resin
Kestabilan penukar ion ditentukan juga oleh mutu produk sejak dibuat. Kestabilan fisik dan mekanik terutama menyangkut kekuatan dan ketahanan gesekan. Ketahanan terhadap pengaruh osmotik, baik saat pembebanan maupun regenerasi, juga terkait jenis monomernya. Kestabilan termal jenis makropori biasanya lebih baik daripada yang gel, walau derajat ikat silang serupa. Akan tetapi lakuan panas penukar kation makropori agak mengubah struktur kisi ruang dan porositasnya.


F.CARA KERJA
Untuk mengetahui unjuk kerja Karakteeristik Kinerja Resin Penukar Ion pada.Sistem Air Bebas Mineral(GCA 01) dilakukan pengukuran pH dan konduktivitas air keluaran kolom resin penukar kation, air keluaran kolom resin penukar anion dan air keluaran kolom resin mix-bed.selang waktu tertentu hingga diperoleh harga pengukuran yang stabil.Pengukuran dilakukan setiappengoperasian sistem air bebas mineral (GC 01).Melakukan Pengukuran pH dan Konduktivitas Air Keluaran Kolom Resin


G.RESIN ANION
Zat yang termasuk anion:
Basa kuat: (natrium hidroksida),KOH,CsOH,RbOH,Ca(OH)2,Sr(OH)2,Pra(OH)2
Basa lemah:NH3(ammoniak),NH4OH,Al(OH)3

H.RESIN KATION
Zat yang termasuk kation:
Asam kuat:H2SO4( Asam asetat),HCl (asam klorida),H2NO3(ASAM NITRAT),H3PO4(ASAM POSPAT,HClO4,HNO3,H2SO4,HI,DLL.
Asam lemah:CH3OOH(Asam asetat),H2C3(Asam karbonat),asam askorbat(C6H8O6),Asam sitrat(C6H8O7),Asam laktat CH3CH(OH)COOH,Asam salisilat C6H4C(OH)(COOH).

I. FUNGSI RESIN
Fungsinya sebagai medium untuk melekatkan suatu bahan yg akan digunakan/dibentuk, bersifat cair
Resin berfungsi merekatkan komponen-komponen yang ada dan melekatkan keseluruhan bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk film). Resin pada dasarnya adalah polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada banyak jenis resin, seperti: Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll. Resin dibagi berdasarkan mekanisme mengering atau mengerasnya (pembentukan film).


J. REGENERASI DAN PENCUCIAN KOLOM PESIN
Langkah pertama adalah menghilangkan gelembung udara yang terdapat pada resin dengan cara menjungkirbalikkan kolom resin. Kemudian memasukkan 25 ml NaOH 1 M ke dalam kolom resin dan membuka kran sehingga NaOH keluar semua. Tujuan dari penambahan NaOH ini adalah untuk mengaktifkan kembali kolom resin (membasakan kolom resin). Selanjutnya membilas kolom resin dengan air suling 5 x 25 ml sampai tetesan terakhir tidak bersifat basa lagi. Untuk mengujinya digunakan kertas lakmus merah. Dimana pada pengujian , kertas lakmus merah tetap berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa kolom resin bersifat netral. Pembilasan dengan air suling dimaksudkan untuk menghilangkan ion OH-. Untuk menjaga agar kolom resin tidak kekeringan adalah mengisi kolom resin dengan air hingga ½ - 1 cm diatas resin. Setelah itu resin siap digunakan.


BAB 4
FILTRASI
A. PENGETIAN FILTRASI
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan,beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
- tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
- tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
- dan vakum pada bagian bawah.
1.Filtrasi pasir terbuka
Penyaring terbuka mengalirkan air melalui media penyaring dengan gravitasi. Laju penyaringannya dibatasi oleh hilang tekanan. Pada penyaring terbuka ini air yang akan dialirkan harus memiliki rentang kekeruhan tertentu. Tidak terlalu besar atau terlalu rendah. Bila kekeruhan tinggi maka proses penyaringan akan sangat berlangsung lambat, dan bila kekeruhan rendah maka proses yang terjadi akan berubah menjadi pencucian filter. Sehingga biasanya rentang kekeruhan sebelum dialirkan dalam penyaring berkisar di 10 NTU.
2. Filtasi pasir tertutup
Pada penyaringan tertutup ini tekanan yang digunakan lebih besar. Tekanan ini dihasilkan oleh pompa untuk meningkatkan laju penyaringan sehingga menyebabkan laju alir lebih tinggi dan lapisan penyaring material lebih tinggi, membuat usia pemakaian penyaring lebih panjang. Penyaringan ini telah diterapkan pada instalasi pengolahan air di Jerman.


B. PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN INSTALASI SARINGAN PASIR LAMBAT MEMILIKI BEBERAPA KETENTUAN, ANTARA LAIN:

1. Kecepatan penyaringan 0,1-0,4 m/jam; luas permukaan bak maksimum 200 m2; jumlah bak saringan minimum 2 buah
2. Kedalaman bak saringan adalah jumlah tinggi bebas, tinggi air diatas media pasir, tebal pasir penyaring dan tebal karikil penahan.
3. Media penyaring berupa pasir yang mengandung kadar SiO2 90%. Ukuran efktif butiran 0,2-0,4 mm, keseragaman butiran 2-3 berat jenis pasir 2,55-2,65 gr/cm3. Kelarutan pasir dalam air selama 24 jam < 3 % beratnya.
4. Pengolahan pendahuluan diperlukan untuk penurunan kekeruhan, penambahan oksigen terlarut, penurunan algae dan bakteri koli.
4. Penyaring cepat
Penyaring ini berisikan 0,4-0,7 meter pasir dengan diameter 0,4-0,8 milimeter dan gravel setebal 0,3-0,6 meter. Adapun kecepatan aliran penyaringan yang dihasilkan sebesar 1,3-2,7 liter/m3/detik.
5. Penyaring lapisan tunggal
6. Penyaring lapis ganda
Penyaringan lapis ganda ini menggunakan saringan yang berbeda granulanya misalnya 0,5 meter antrasit dengan diameter 1 milimeter pada bagian atas, 0,3 meter pasir silika dengan diameter 0,5 meter. Satu set penyaringan menghasilkan 2,7-5,4 liter/m3/detik.
7. Penyaring Up-Stream
8. Penyaring Down-Stream
9. Penyaring Basah
10. Penyaring Kering
Pada setiap proses operasional harus disertai dengan proses perawatan. Pada penyaringan proses perawatan dinamakan proses backwashing, yaitu proses dimana filter dalam penyaring dicuci untuk meningkatkan kinerja filter kembali.
Pada proses backwashing laju alir backwashing seharusnya cukup tinggi sehingga semua butiran penyaring dalam kondisi bergerak. Laju ini bergantung pada berat jenis bahan dan ukuran butiran. Pada penyaring lapis ganda laju yang diperlukan jauh lebih tinggi.
7. ALAT ALAT FILTRASI
PENYARING KUE
Pada permulaan filtrasi pada penyaring kue beberapa partikel padat memasuki medium pori dan ditahan, tetapi dengan segera mulai berkumpul di permukaan septum. Setelah periode awal ini padatan kue mulai terfiltrasi; padatan tersebut mulai menebal di permukaan dan harus dibersihkan secara periodik. Kecuali dilengkapi kantong penyaring untuk pembersih gas, penyaring kue umumnya hanya digunakan untuk pemisahan padat-cair. Sebagaimana penyaring lainnya, penyaring ini dapat beroperasi dengan tekanan di atas atmosfer pada aliran atas medium penyaring atau tekanan vakum pada aliran bawah. Jenis lainnya juga kontinyu atau diskontinyu, tetapi karena kesulitan pembuangan padatan melawan tekanan positif, kebanyakan tekanan penyaring adalah diskontinyu.
PENYARING BERTEKANAN DISKONTINYU.
Penyaring bertekanan memerlukan perbedaan tekanan yang besar yang melalui septum agar filtrasi cepat cairan viskos atau padatan sempurna dapat dilakukan secara ekonomis. Kebanyakan jenis penyaring bertekanan adalah mesin pres bersaringan (filter presses) dan penyaring bercangkang dan berdaun (shell-and leaf filter).


MESIN PRES BERSARINGAN (FILTER PRESS).

Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan kue basah dibelakangnya.
Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk dengan penyelia plat polipropelina cetakan. Dalam desain lain, kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press) yang didalamnya terdapat plat persegi panjang dengan 6 s.d. 78 in. (150 mm s.d. 2 m) yang pada satu sisi dapat diubah-ubah. Ketebalan setiap plat antara 6 s.d. 2 in. (6 s.d. 50 mm), ketebalan bingkai antara 1/4 s.d. 8 in. (6 s.d.200 mm). Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain melingkupi permukaan setiap plat, dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup hidraulik. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai. Di sini padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan keluar dari mesin press.


PENYARING BERCANGKANG DAN BERDAUN.
Untuk mencuci dibawah tekanan yang lebih tinggi daripada di cetakan plat dan bingkai, agar ongkos buruh lebih murah, atau memerlukan pencucian kue yang lebih efektif, penyaring bercangkang dan berdaun mungkin diperlukan. Pada tangki horizontal suatu set daun vertical dipasang pada rak yang dapat ditarik kembali. Unit yang diperlihatkan pada gambar sedang dibuka; selama operasi daun-daun berada pada tangki tertutup. Umpan memasuki sisi tangki; filtrat melalui daun-daun dan keluar melalui suatu pipa.
PENYARING SABUK OTOMATIS.

Penyaring sabuk Larox terlihat pada adalah penyaring bertekanan diskontinyu yang memisahkan, mengkompresi, mencuci, dan secara otomatis membuang kue. Filtrasi berada pada ruangan horizontal 2 s.d. 20, yang disusun satu di atas lain. Rangkaian kain penyaring mengalir melalui ruang penyaringan bergantian. Dengan kondisi sabuk yang diam, pada siklus filtrasi tiap-tiap ruang diisi dengan padatan. Air bertekanan tinggi kemudian dipompakan dibelakang keran (diaphragm) fleksibel di dalam langit-langit ruang, menekan kue dengan keras dan menghasilkan cairan. Dengan keran terbuka, air pencuci mengalir melalui kue dan jika diinginkan kue dikompresi kembali dengan mengatur keran. Akhirnya udara ditiup melalui kue utnuk membersihkan cairan tambahan.
Ruang-ruang dibuka secara hidarulik sehingga sabuk dapat dipindah pada jarak yang lebih besar daripada panjang ruang. Kejadian ini membuang kue dari kedua sisi penyaring. Pada waktu yang sama, bagian lain dari sabuk melalui mulut pipa semprot (spray nozzles) untuk dicuci. Setelah semuanya, kue dibuang, sabuk dicuci, ruang ditutup, dan siklus filtrasi diulang lagi. Semua langkah dilakukan secara otomatis berdasarkan impuls dari panel pengendali. Ukuran penyaring dari 0,8 m2 (8,6 ft2) s.d. 31,5 m2 (339 ft2). Siklus keseluruhan relatif pendek, umumnya 10 s.d. 30 min, sehingga penyaring ini dapat digunakan pada proses kontinyu.

PENYARING VAKUM DISKONTINYU.
Penyaring bertekanan biasanya beroperasi secara diskontinyu. Suatu penyaring vakum diskontinyu, kadang-kadang sangat berguna. Suatu nutsch vakum mempunyai ukuran sedikit lebih kecil daripada corong Buchner, berdiameter 1 s.d. 3 m (3 s.d. 10 ft) dan membentuk lapisan padatan dengan tebal 100 s.d. 300 mm (4 s.d. 12 in). Untuk mempermudah, suatu nutsch dapat langsung dibuat dari material tahan korosi dan menjadi berharga karena dicoba disaring secara batch varietas material yang korosif. Nutch biasanya tidak umum dilakukan untuk proses berskala besar oleh karena buruh yang terlibat dalam membersihkan tumpukan kue; namun demikian nutch tetap berguna sebagai penyaring bertekanan yang dikombinasikan dengan pengering-bersaringan untuk keperluan tertentu dalam operasi batch.

PENYARING VAKUM KONTINYU.
Dalam setiap penyaring vakum kontinyu, cairan dihisap melalui septum yang bergerak untuk mengendapkan padatan kue. Kue kemudian dipindahkan dari tempat penyaringan, dicuci, dihisap, dikeringkan, dan dikeluarkan dari septum, kemudian lumpur dimasukkan kembali. Beberapa bagian dari septum terletal pada zona penyaringan, sebagian di dalam zona pencuci, sementara sebagian lagi pembebasan dari bebannya, sehingga buangan padatan dan cairan dari penyaring tidak dapat dihentikan. Perbedaan tekanan yang melintasi septum di dalam penyaring vakum kontinyu tidak terlalu tinggi, umumnya diantara 250 s.d. 500 mm Hg. Berbagai desain penyaring berbeda dalam metode pengenalan lumpur, bentuk dari permukaan filter, dan jalan tempat padatan dibuang. Kebanyakan, penggunaan vakum dari sumber yang diam ke yang bergerak melalui rotary valve.

PENYARING DRUM BERPUTAR (ROTARY DRUM FILTER).
Jenis yang paling umum dari penyaring vakum kontinyu adalah penyarin drum berputar (Gb. 30.8). Suatu drum berputar dengan arah horizontal pada kecepatan 0.1 s.d. 2 r/min mengaduk Lumpur yang melaluinya. Medium penyaring, seperti kanvas, melingkupi permukaan dari drum, sebagian dibenamkan dalam cairan. Di bawah drum utama yang berputar, terdapat drum yang lebih kecil permukaan padat. Di antara dua drum tersebut ada ruang tipis berbentuk radial membagi ruang anular kedalam kompartemen-kompartemen, setiap kompartemen tersambung dengan pipa internal ke suatu lubang dalam plat berputar pada rotary valve. Vakum dan udara secara bergantian dimasukkan pada tiap-tiap kompartemen dalam drum berputar. Penyaring bergaris-garis menutupi permukaan yang tampak pada tiap-tiap ruang membentuk suatu pergantian panel.
. Hal ini menjelaskan tentang pengumpanan lumpur. Oleh karena tercelup di bawah permukaan cairan, vakum terjadi pada rotary valve. Suatu lapisan padatan terbentuk di permukaan panel karena cairannya terserap melalui kain ke dalam kompartemen, melalui pipa dalam, melalui valve, dan masuk ke dalam tangki pengumpul. Ketika panel meninggalkan lumpur dan memasuki zona pencucian dan pengeringan, keadaan vakum terjadi pada panel dari suatu sistem terpisah, menghisap cairan pencuci dan udara melalui padatan kue. cairan pencuci diambil melalui penyaring kedalam suatu tangki pengumpul yang terpisah. Setelah padatan kue pada permukaan panel telah dihisap sekering mungkin, panel meninggalkan zona pengeringan, vakum di hentikan, dan dibersihkan dengan dipotong-potong menggunakan pisau horizontal diketahui sebagai doctor blade. Udara kecil ditiup dibawah untuk membelai kain. Hal ini akan menyebabkan lepas dari kain dan membuat pisau tidak diperlukan lagi. Sekali dibuang, panel kembali memasuki lumpur dan siklus terulang. Oleh karena setiap saat dalam operasi, panel terlibat dalam setiap bagian dari siklus, operasi dari penyaring sebagai keseluruhan adalah kontinyu.

PENYARING SABUK HORIZONTAL.
Ketika umpan mengandung partikel padatan yang terendapkan secara cepat, penyaring drum berputar bekerja buruk atau malah tidak dapat bekerja. Partikel tak sempurna tidak dapat tersuspensi secara baik di lumpur, dan yang terbentuk seringkali tidak mau menempel pada permukaan penyaring. Pada keadaan ini diperlukan suatu penyaring horizontal dengan umpan atas. Sabuk yang bergerakadalah satu dari beberapa jenis penyaring horizontal; hal tersebut mengingatkan pada sabuk konveyor (conveyor belt), dengan dukungan bubungan yang melintang atau sabuk drainase yang membawa kain penyaring. Pada permulaan sabuk drainase akan melewati suatu kotak vakum longitudinal, yang di dalamnya filtrat ditampung. Umpan lumpur mengalir ke dalam sabuk melalui distributor pada suatu sisi; kue yang tersaring dan tercuci dibuang pada sisi lainnya.
Penyaring sabuk secara khusus berguna dalam pengolahan limbah cair, sejak limbah seringkali berisi partikel dengan ukuran yang bervariasi. Penyaring ini tersedia pada ukuran lebar 0.6 s.d. 5.5 m (2 s.d. 18 ft) dan panjang 4.9 s.d. 33.5 m (16 s.d. 110 ft), dengan luas filtrasi s.d. 110 m2 (1200 ft2).

PENYARING SENTRIFUGAL
Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.
Jenis utama dari penyaringan sentrifugal adalah mesin batch tersuspensi, yang diskontinyu di dalam operasinya; mesin batch bersiklus pendek otomatis; dan pemusing konveyor kontinyu (continuous conveyor centrifuges). Di dalam pemusing tersuspensi, media penyaring adalah kanvas atau tenunan kain logam. Dalam mesin otomatis digunakan saringan logam yang baik; dalam konveyor berpusing, medium penyaring biasanya adalah celah pada dindingnya sendiri.
PEMUSING BATCH TERSUSPENSI (SUSPENDED BATCH CENTRIFUGES).
Suatu jenis yang sering digunakan di industri dari batch berpusing adalah pemusing tersuspensi pada bagian atas .Lubang keranjang mempunyai diameter 750 s.d. 1200 mm (30 s.d. 48 in) dan kedalaman dari 18 s.d. 30 in serta belokan dengan kecepatan antara 600 dan 1800 r/min. Operasi pada keranjang dilakukan pada bagian akhir bawah dengan aliran vertikal dari bagian atas. Media penyaring terhubung dengan dinding perforasi keranjang. Lumpur diumpan melalui pipa masukan atau peluncuran memasuki keranjang berputar. Cairan mengalir melewati media penyaring ke dalam kotak dan keluar pada pipa keluaran: padatan membentuk kue dengan tebal 50 s.d. 150 mm (2 s.d. 6 in) di dalam keranjang. Cairan pencuci dapat dipercikkan pada padatan untuk membersihkan material yang larut. Kue kemudian diputar sekering mungkin, kadang-kadang pada kecepatan lebih tinggi daripada saat pembebanan dan pencucian. Motor kemudian dihentikan, hampir bersamaan aktivitas keranjang juga berhenti. Dengan keranjang yang lamban berputar, 30 s.d. 50 r/min, padatan dibuang dengan memotong menggunakan pisau, yang memisahkan kue dari media penyaring dan mendorongnya melalui bukaan dekat dasar keranjang. Ketika media penyaring telah dibilas bersih, motor menjadi hidup, dan siklus berulang.
Pemusingan tersuspensi pada bagian atas digunakan secara luas dalam pemurnian gula, dengan waktu operasi singkat, yaitu 2 s.d. 3 min per beban dan menghasilkan produk 5 ton kristal/jam per mesin. Pengendalian otomatis sering disediakan untuk beberapa atau semua langkah siklus. Dalam kebanyakan proses dimana kristal dengan tonase besar dipisahkan, pemusingan konveyor berputar lain digunakan.
Jenis lain dari pemusing batch dikendalikan dari bagian bawah, terdiri dari motor pengendali, keranjang, dan kotak padatan tersuspensi. Padatan dilepaskan dengan tangan melalui bagian atas kotak atau menggunakan alat dari bawah pada bukaan seperti penyaring sebelumnya. Kecuali untuk pemurnian, pemusing tersuspensi biasanya mempunyai siklus operasi 10 s.d. 30 min per beban, membuang padatan pada laju 300 s.d. 1800 kg/jam (700 s.d. 4000 lb/jam).

PEMUSING BATCH OTOMATIS.
Dalam mesin ini keranjang berotasi pada kecepatan konstan pada sumbu horizontal. Umpan lumpur, cairan pencuci, dan pembilasan saringan dipercikkan ke dalam keranjang dengan interval waktu yang telah diatur. Keranjang dikosongkan (pada saat kecepatan penuh putaran) dengan pisau berat yang memotong padatan keluar secara periodik melalui pembuangan. Penghitung waktu siklus dan kerangan kumparan operasi mengendalikan berbagai operasi: umpan, pencucian, pemutaran, pembilasan, dan pengosongan beban. Bagian dari siklus dapat diperpanjang atau sebaliknya sesuai dengan keperluan.
Keranjang pada mesin ini memiliki diameter 500 dan 1100 mm (20 dan 42 in). Pemusing otomatis memiliki kapasitas produksi yang tinggi dengan pengeringan kristal secara bebas. Biasanya tidak dipergunakan ketika partikel memiliki ukuran lebih dari 150 mesh. Dengan kristal yang buruk, siklus operasi total mempunyai range dari 35 s.d. 90 s, sehingga masukan setiap jamnya besar. Oleh karena diperlukan waktu siklus yang pendek dan sedikit hambatan dari pengumpanan lumpur, filtrat, dan padatan terbuang, pemusingan otomatis dikelompokkan ke dalam proses manufaktur kontinyu. Sedikit padatan batch dapat lebih efektif apabila dicuci dengan sedikit cairan pencuci—sebagaimana pada mesin batch lain—jumlah pencucian dapat meningkat secara temporer untuk meningkatkan kualitas material. Pemusing otomatis tidak dapat mengerjakan pengeringan padatan yang lambat, biasanya akan bersiklus panjang dan tidak ekonomis, atau padatan tidak terbuang secara baik pada keluarannya. Hal ini merupakan alasan dipergunakannya pisau pengosongan beban, yaitu untuk memecah atau mendegradasi kristal.

PEMUSING PENYARINGAN KONTINYU.
Suatu pemisah sentrifugal kontinyu untuk kristal kasar, pemusing konveyor timbal balik (reciprocating-conveyor centrifuge) terlih.Suatu keranjang berputar dengan suatu dinding berlubang dimasukkan umpan melalui corong yang berputar mengikutinya. Tujuan dari corong tersebut adalah mempercepat pengumpanan lumpur secara halus. Umpan memasuki ujung kecil corong pipa terpasang pada sumbu putar keranjang. Umpan mengalir hingga corong lain, kecepatannya meningkat seiring perjalanannya, dan tersembur ke keranjang dengan arah yang sama dengan dinding pada kecepatan yang hampir sama. Cairan mengalir melalui dinding keranjang, yang dilingkupi kain logam tenun. Suatu lapisan kristal dengan tebal 25 s.d. 75 mm (1 s.d. 3 in) terbentuk. Lapisan ini berpindah melalui permukaan saringan dengan suatu penekan timbal balik. Setiap gaya penekan memajukan kristal beberapa inci mendekati bibir keranjang; gaya yang berlawanan mengakibatkan terbukanya ruangan sehingga kue dapat mengendap. Ketika kristal mencapai bibir keranjang, kristal terbang ke sebelah luar masuk ke dalam kotak besar dan meluncur menuju pengumpul. Filtrat dan cairan pencuci dipercikkan ke atas kristal selama perjalanannya meninggalkan kotak menuju keluaran. Percepatan dari umpan Lumpur dan perlambatan dari padatan yang dibuang meminimalkan tabrakan kristal. Unit multitahap untuk meminimalkan jarak perjalanan kristal digunakan bersama padatan kue yang tidak terbawa secara normal dalam unit satu tahap. Pemusing timbal balik dibuat dengan keranjang mempunyai ukuran anatara 300 s.d. 1200 mm (12 s.d. 48 in). Pemusing ini mengeringkan dan mencuci 0.3 s.d 25 ton/jam padatan yang mengandung kurang dari 10% berat material berukuran lebih dari 100 mesh.


D. MEDIA PENYARING.
Septum di dalam setiap penyaring harus memenuhi persyaratan sbb.:
1. Penyaring harus menahan padatan yang disaring, menghasilkan filtrat yang cukup jernih.
2. Penyaring harus tidak tersumbat.
3. Penyaring harus tahan zat kimia dan cuku kuat secara fisik terhadap operasi yang terjadi.
4. Penyaring harus dapat membuat semua kue mudah untuk dibuang.
5. Penyaring harus berharga wajar.
Pada industri filtrasi, medium penyaring yang umum adalah kain kanvas, atau bahan tenun tertentu (dari bebek atau kain kepar). Berat dan bentuk dari tenunan bervariasi tergantung pada permintaan. Cairan korosif membutuhkan jenis media penyaring tertentu seperti kain wol, kain logam monel atau stainless steel, kain gelas, atau kertas. Jenis serat seperti nilon, polipropilena, dan berbagai polyester juga mempunyai ketahanan tinggi terhadap zat kimia.
Suatu kain dengan ukuran mesh yang diberikan, sintetis halus atau serat logam kurang efektif daripada serat alami kasar dalam memindahkan partikel sempurna. Biasanya, kerugian ini hanya dialami pada permulaan filtrasi, oleh karena selain keras, partikel kasar yang tidak mengandung partikel sempurna bukanlah septum tetapi lapisan awal dari padatan terendapkan. Filtrat pada awalnya agak buram, namun lama kelamaan semakin jernih. Filtrat buram dikembalikan ke dalam tangki Lumpur untuk refiltrasi.

E. BAHAN PEMBANTU SARINGAN.
Padatan ramping atau sangat halus memadat membentuk kue yang tak dapat ditembus akan mengakibatkan media penyaring tersumbat. Filtrasi dari material seperti itu membutuhkan peningkatan porositas dari kue sehingga bisa dilewati cairan dengan laju yang normal. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan alat bantu penyaring, seperti silica diatomae, perlit, selulosa kayu, atau padatan berpori inert lain, ke dalam lumpur sebelum filtrasi. Bahan pembantu filter dapat dipisahkan secara berurutan dari kue dengan melarukan padatan atau membakar bahan tersebut. Jika padatan tidak berharga, padatan dan bahan tersebut dapat langsung dibuang.

Jalan lainnya adalah pelapisan, yaitu mengendapkan lapisan bahan pembantu saringan di atas media penyaring sebelum filtrasi. Dalam penyaring batch lapisan ini biasanya tipis; dalam sistem kontinyu sebagaimana dijelaskan sebelum ini, lapisan tersebut tebal, dan permukaan atasnya secara kontinyu dipotong dengan gunting tertentu sehingga permukaan media penyaring terlihat. Lapisan ini mencegah padatan gelatin menyumbat media penyaring dan memberikan filtrat yang jernih. Lapisan ini lebih merupakan bagian dari media penyaring